Nyetir Lagi?

Setelah sekian lama bergantung pada sopir pribadi, hari ini saya harus nyetir sendiri (pp, rumah-kantor-rumah). Bukan masalah besar sebetulnya karena sudah 20 tahunan lebih saya bisa menyetir mobil. Tapi setelah 1 tahunan ini hampir ndak pernah pegang setir sendiri rasanya kagok juga. Apalagi benar-benar sendirian tanpa pendamping.

Jarak Cideng-Pasar Rebo (pp) buat saya cukup jauh karena sebelum ini kantor saya cukup dekat dengan rumah. Biasanya pagi-pagi berangkat saya masih bisa merem lagi karena sopir saya tinggal menjalankan saja tugasnya. Begitu juga ketika pulang kerja sore hari. Tapi hari ini? Hmm..

Lalu kemana menghilangnya sopir saya? Pagi ini istri saya harus mengurus kepulangan abang saya dari RS. Berhubung putri saya juga harus dijemput karena dia ndak bawa mobil sendiri jadinya sopir saya mendrop Juragan Simbok ke RS, baru jalan lagi menjemput Juragan Cilik, kembali lagi menjemput Juragan Simbok dan abang saya ke RS. Otomatis kalau saya memaksa ikut alur itu, kasihan sopir & abang saya karena bakal muter-muter ndak karuan.

Pilihannya sebetulnya ada 2. Saya bawa mobil sendiri atau pakai fasilitas dari kantor (mobil & driver). Lah, kenapa nggak pakai fasilitas dari kantor saja? Ehem.. drivernya ndak ada yang enak nyetirnya. Ngerem dan ngegas ndak bisa halus sama sekali. Saya beberapa kali pakai fasilitas ini ketika pulang kerja. Hasilnya? Saya mabok darat. Semalam-malaman pening & mual ndak juga hilang-hilang. Akhirnya mau ndak mau hari ini harus nyetir sendiri.

Kemarin sore saya sudah memantapkan diri hari ini akan memakai mobil mini 3 pedals milik putri saya. Tapi Juragan Simbok langsung melotot. Akhirnya saya mengalah, pakai yang 2 pedals punya Juragan Simbok. Memang lebih nyaman sih.. Cuma buat yang sudah lama ndak nyetir seperti saya kayanya jauh lebih aman kalau pakai yang 3 pedals karena refleks sudah ndak terlalu responsif di jalanan.

Kenyataannya saya sampai dengan selamat di kantor. Dengan waktu yang molor sekian belas menit dari biasanya karena saya nggeremet, ndak berani sengebut sopir saya.

Dan semoga nanti sore saya juga selamat sampai di rumah. Sudah ndak sabar ingin ketemu Juragan Cilik yang katanya semalem kangen sama papanya..

__________

(PR.05.03.2015.Chris D.a)