Sudah lama aku ingin menuliskan hal
ini. Sekedar catatan kecil saja & pengakuan untuk diriku.
Setiap kali pak Chris harus dirawat
di RS & masuk ICU, aku seolah dipaksa untuk menghadapi kemungkinan
terburuk. Kemungkinan terbaiknya beliau pulih & kemungkinan terburuknya
adalah sebaliknya yaitu aku akan kehilangan beliau. Berkali2 beliau bisa
bertahan & lolos uji, berkali2 pula aku harus kejebur lagi menghadapi
situasi yg sama. Sudah nda terhitung lagi berapa kali beliau harus mampir ke
“sana”. Sport jantung? Selalu. Apalagi ketika aku harus menghadapi situasi itu
sendirian karena putriku berada jauh di benua lain.