Sabtu, 25 Februari 2017

(TsC) Mereka Yang Menguatkan



Mungkin karena terlalu cape semalaman melekan menunggui pak Chris, aku kemarin siang sempat tertidur. Ketika pak Chris merem, aku leyehan di sofa bed sambil blog walking. Tau2 hilang gitu saja. Terbangun karena dengar ada suara orang mengobrol. Ternyata ada anak2, masih pakai seragam sekolah masing-masing. Sudah hampir jam 15.

Tau aku bangun Thea langsung sodorin makanan. "Makan dulu tan. Kata om, tante belum makan. Kalau tante sakit juga, om sedih loh!" Ouwh anak2 yg baik! Waktu aku tidur, Thea yg sekolahnya lebih dekat datang duluan. Langsung menelepon kembarannya yg lagi jalan naik ojek untuk beli makanan buat mereka & aku.
  

Minggu, 19 Februari 2017

Gerbong Yang Salah



Analogi gerbong yang salah ini saya dapatkan dari almarhum adik saya. Semasa ia hidup saya ndak selalu ada di dekatnya. Tapi ada saat-saat tertentu kami punya waktu untuk bertemu & mengobrol banyak.

Ada kalanya kehidupan berjalan ndak sesuai dengan yang kita harapkan. Mau jalan one way ke kota A, naik kereta X. Ndak tahunya malah kejebur ke gerbong yang salah, naik kereta Y ke kota B. Ndak bisa balik & harus dijalani. Analogi ini ia pahami ketika sudah berada dalam fase menerima kenyataan bahwa ia mengidap kanker. Ternyata di kemudian hari saya pun mengalami hal yang sama.

Selasa, 14 Februari 2017

(TsC) Sekotak Coklat Dari Tetangga



Hari Kasih Sayang bukan hal yg khusus dirayakan dlm keluarga kami. Kalaupun ada makanan yg bau-bau coklat macam cake atau coklat batangan itu cuma sekedar untuk seru-seruan saja antara pak Chris & aku. Nda mau kalah sama yg remaja. 😁

Hari ini pak Chris sedang jauh sekali jaraknya dari rumah. Sudah cukup sehat untuk berangkat dinas ke luar hanya dgn beberapa rekannya tanpa pendamping. Jadi aku Valentine-an sendiri dgn anak-anak. Malah anak-anak beberapa hari lalu sudah minta ijin bawa beberapa teman ke rumah sore tadi, mumpung malam libur. Acaranya apa? Makan-makan, bakar ayam. 😊 

Jumat, 10 Februari 2017

Menunggu



Menghitung tahun
Membuatku gamang
Hanya ingin menahanmu di dekatku

Menghitung musim
Berharap waktu berbaik hati
Hingga aku masih bisa menatap cahaya matamu