Sabtu, 25 Februari 2017

(TsC) Mereka Yang Menguatkan



Mungkin karena terlalu cape semalaman melekan menunggui pak Chris, aku kemarin siang sempat tertidur. Ketika pak Chris merem, aku leyehan di sofa bed sambil blog walking. Tau2 hilang gitu saja. Terbangun karena dengar ada suara orang mengobrol. Ternyata ada anak2, masih pakai seragam sekolah masing-masing. Sudah hampir jam 15.

Tau aku bangun Thea langsung sodorin makanan. "Makan dulu tan. Kata om, tante belum makan. Kalau tante sakit juga, om sedih loh!" Ouwh anak2 yg baik! Waktu aku tidur, Thea yg sekolahnya lebih dekat datang duluan. Langsung menelepon kembarannya yg lagi jalan naik ojek untuk beli makanan buat mereka & aku.
  

Kubiarkan mereka mengobrol dengan omnya sambil aku menghabiskan makanku. Setelah itu aku menyeka pak Chris. Masih harus mandi kucing karena belum bisa bangun. Kali ini Domi membantuku. Thea menyingkir keluar meskipun area bed pak Chris tertutup tirai. 

Anak2 ini. Pada awalnya aku ragu2 ketika mereka harus dititipkan pada kami. Aku meragukan kemampuanku sendiri. Mengurus 1 anak saja aku nda pernah becus, malah harus mengurus 2? Membiarkan pak Chris sendirian? Itu akan lebih fatal lagi. Jadi aku nda punya pilihan lain. Yg bisa kulakukan setelah mereka datang adalah do my best. Untungnya saat itu si ucrit masih ada, belum terbang jauh.

Ketika si ucrit masih ngider di sekitaran rumah saja, ia lah yg bergantian denganku untuk menemani pak Chris saat harus dirawat inap di RS. Tapi ketika ia sudah mabur, ya mau nda mau aku sendirian seperti sekarang.

Anak2 nda pernah merepotkan aku. Mereka mandiri & bertanggung jawab. Saling menjaga & melindungi. Bahkan bisa diandalkan pada saat2 tertentu. 

Waktu Kamis sore kemarin pak Chris pulang dalam kondisi loyo karena maagnya kambuh, Domi sudah membisiki aku "siap-siap aja ke RS tan, kayanya om nda kuat." Benar, meskipun sempat membaik setelah minum obat & tiduran tapi tambah malam pak Chris malah tambah sakit & harus kuboyong ke RS. Malam itu juga aku semalaman nda bisa tidur.


Jumatnya pagi2 sekali Thea muncul untuk antar baju ganti & sarapan buatku kemudian berangkat sekolah. Domi nda bisa mampir karena takut terlambat. Tapi ia sempat meneleponku & omnya.

Anak2 ini jelas merupakan anugerah buatku. Karena mereka aku jadi bisa merewind saat2 seharusnya aku merawat anakku dgn lebih baik. Sekaligus menebus saat2 itu.

Seharusnya hari ini keduanya melewatkan waktu bersama dgn papanya yg cuma bisa dilakukan tiap weekend. Tapi mereka memberiku kesempatan untuk istirahat di rumah barang sejenak. Aku terpaksa menolak. Percuma karena di rumah pun pasti pikiranku nda tenang. Lebih baik aku leyehan saja di sofa bed saat pak Chris merem.

Catatan ini aku tau nda berarti bagi orang lain tapi besar artinya buatku. Supaya aku nda lupa untuk selalu berterima kasih pada anak2. Supaya aku nda lupa untuk selalu bersyukur sudah diberi kesempatan mendampingi seorang pejuang hebat seperti pak Chris. Juga supaya aku nda lupa untuk selalu merindukan & mendoakan si ucritku nun jauh di benua lain.

Aku juga ingin menuliskan pesan ini untuk si ucritku : "papa & mama nda akan kenapa2, banyak yg menemani & menjaga. Selesaikan saja perjuanganmu, bukukan kemenanganmu sendiri."
Untuk Domi & Thea : "terima kasih karena sudah membuat tante sadar bahwa tante masih bisa berarti bagi orang lain."
Kepada seorang sahabat : "terima kasih karena selalu menguatkanku di belakang layar dik Elle. Besar sekali artinya buatku."

(Tiwi'sCorner.25Feb2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen boleh aja, boleh banget sih! Tapi yang sopan yah.........