Rabu, 27 Juli 2016

Welcome Back Riyah!




Kemarin sore saya sempat bengong ketika Domi (si ganteng keponakan saya) tiba-tiba menyeletuk, "Om si Riyah mau balik tuh!" Saya ndak mudeng ia ngomong apa. Melihat saya ngowoh Domi lantas tertawa & menjelaskan maksudnya.

Jadi begini..


Selain kami yang kasat mata ini ada penghuni lain yang "transparan" di rumah kami. Selama ini saya ndak tahu namanya. Baru kemarin sore itu saya tahu. Ternyata namanya Riyah.

Riyah sudah ada sejak jaman Pakde saya menempati rumah ini. Bahkan menurut yang pernah saya dengr ia sudah ada di sini sejak tahun '50an. Ndak mengganggu. Hanya sekedar "menyatakan diri" bahwa ia "ada". Dulu ia "tinggal" di ruang baca. Tapi ketika Nduk Ayu merasa terganggu Riyah kami "pindahkan" ke pohon mangga di halaman samping rumah.

Menurut Domi, Riyah ingin kembali ke ruang baca/kerja lagi seperti dulu. Kalau boleh. Toh sebentar lagi Nduk Ayu pergi. Sebetulnya sudah sejak lama Nduk Ayu ndak pernah terganggu lagi dengan Riyah. Tapi ndak pernah terpikir oleh kami untuk "mengembalikan" Riyah lagi ke tempat semula. Sampai akhirnya ia sendiri punya keinginan.

Rupanya Domi sempat "mengobrol" lama dengan Riyah. Jadi Domi bisa menjelaskan. Sebetulnya kalau mau Riyah bisa saja pindah-pindah sendiri begitu saja. Tapi Riyah masih sopan. Masih mengakui status saya sebagai pemilik rumah meskipun ia tinggal lebih lama di sini. Jadi ia "ndak berani" kalau saya ndak kasih ijin.

"Riyah janji tetep ndak bakal ganggu kok om. Cuma ingin balik saja," begitu kata Domi. Saya percaya. Toh selama ini kami bisa "hidup berdampingan" dengan baik. Jadi saya bilang ke Domi, Riyah boleh "tinggal" lagi di ruang baca. Mungkin memang lebih nyaman di sana.

Sampai detik ini saya masih belum tahu Riyah sudah balik ke ruang baca atau belum. Saya ndak bisa melihatnya. Saya ndak sepeka Domi. Selama ini saya cuma merasa Riyah "masih ada" tapi di mana posisi tepatnya saya ndak tahu. Domi yang tahu. Sedangkan Domi sudah berangkat sekolah pagi-pagi tadi. Ndak sempat bicara lagi soal itu.

Anyway, welcome back Riyah!

__________

(JP.27.07.2016.Chris Darmoatmojo)

8 komentar:

  1. Aq isa mrinding bacae lhoh pa Chris !
    Tapi unik lhoh !
    Barang gakliatan ae sik isa punyak sopan.
    Sik isa hargain sing punyak hak rumah.
    Lhah sing ngaku manusia katae makhluk paling tinggi derajate malah sukak saenake dewek.
    Yakpa gitu itu ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Type manusia bermacam2 jg mba Nit & sllu ada pilihan utk jd seperti apa. Trm kasih atensinya. Salam..

      Hapus
  2. mas, lha ini singunen asli !!!

    kalo flashfict-ku kan fiksi ajaaaaaa...

    #tutupmukapakebantal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha.. Sdh biasa mba Dani. Matur nuwun rawuhipun.

      Hapus
  3. Balasan
    1. Saling menghargai, intinya begitu. Trm kasih hadirnya bung Pical.

      Hapus
  4. Hehehe... Ketoke plék-e Nico iku! 😝

    BalasHapus
    Balasan
    1. He eh. Sohib haha.. Matur nuwun rawuhipun.

      Hapus

Komen boleh aja, boleh banget sih! Tapi yang sopan yah.........