Ulang Tahun Apes?

Bertepatan dengan hari raya Imlek 19 Februari kemarin, putri kesayangan saya ulang tahun. Ke berapa? Biasanya cewe ndak mau ketahuan umurnya ya? Hehe... Apesnya, hari ulang tahunnya itu bertepatan dengan awal-awal masa puasa dan pantang bagi kami menjelang Paskah yang dimulai hari Rabu (Rabu Abu) tepat sehari sebelumnya. Jadinya.. ya harus prihatin.

Tapi dia ndak mempermasalahkan itu. Ndak ada pesta tapi tetap dapat beberapa amplop angpau karena sempat mengunjungi beberapa sahabatnya yang merayakan Imlek. Sekalian mengajak "adiknya" jalan.

Biasanya mamanya atau saya memang memperingati ulang tahunnya secara khusus walaupun hanya sederhana. Sekedar tumpeng kecil nasi kuning pasti ada di rumah. Tapi tahun ini memang sengaja ndak dibikin.

Biarpun dibilang apes ternyata dia juga ndak sedih-sedih amat. Sama sekali ndak sedih malahan. Sudahlah putri saya memang aneh anaknya hehe.. Dia cuma sempat merengut sebentar gegara ndak saya bikinkan puisi. Lah mau bikin puisi kayak gimana wong kerjaan saya banyak (ngeles, padahal hari itu libur).

Dan ternyata setelah dipikir-pikir juga ndak apes kok memang nasibnya. Masih boleh menikmati tambahnya usia, menikmati rintik hujan, menikmati lukisan awan di langit, menikmati cahaya matahari, menikmati tiap tarikan napas yang bisa diperoleh secara bebas, dan masih banyak lagi. Semoga dia masih bisa bersyukur atas semua itu.

Tulisan tanpa arah ini memang percobaan untuk blog baru ini. Blog yang kayaknya juga ndak ada isinya yang penting. Biarlah! Biar yang bikin blog seneng hatinya gegara papanya ini mau ikutan nulis di sini.

(Otw back home.24.02.2015.Chris D.a)