Jumat, 17 Juni 2016

Umur Ndak Bisa Bohong



Ketika 3 tahun lalu mata saya mulai pedes kalau baca lama-lama, plus pusing & buramnya ndak ketulungan, yang ketawa paling keras adalah Mamanya Nduk. "Mosok kalah sama aku?" Begitu katanya. OK saya menyerah. Periksa ke dokter spesialis mata. Hasilnya sudah jelas. Saya harus pakai kacamata plus.

"Terhina" rasanya haha.. Setelah belasan tahun say good bye to kacamata minus tebal (terakhir kanan -6, kiri -10. Ketidakseimbangan yang sering bikin pusing sehingga saya putuskan menjalani lasik) akhirnya kembali lagi harus berkacamata, pas di umur 40. Hanya butuh pada waktu-waktu tertentu, tapi tetap saja repot. Ditambah ada perasaan kalah terhadap "senior" haha.. #salim Maa..

Tapi akhirnya sang "senior" menyerah juga. Menyusul lah ia pakai kacamata plus. Pas di usia 50. "Aku ndak cantik lagi.." Wooh siapa bilang? Maka sibuklah Nduk Ayu jadi tukang advis fesyen hanya untuk urusan frame kacamata Mamanya. Deal. Beres. Ketemu. Jadi.

Masih malu-malu pakainya. Tapi berhubung butuh, ya akhirnya.. Umur memang ndak bisa bohong kok Ma.. Hehe..

#sekali-sekali membully "senior" 😎

__________

(JP.17.06.2016.Chris D.a.)

4 komentar:

  1. Saya senyum senyum baca cerita ini. Ada yang mirip. Selamat siang pak. Sehat? Apa kabar nduk? Kangen sama si Nduk saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Slmt sore mba Maria. Trm kasih atas wktnya utk singgah di sini :)
      Salam..

      Hapus
  2. Hihihiiii, lucu bacanya..

    Langgeng terus ya Pak, sampe akhir hayat :)

    BalasHapus

Komen boleh aja, boleh banget sih! Tapi yang sopan yah.........