Memanjakan Rasa Di Rumah "Tetangga"

Acara "piknik" alias pindah tidur ke rumah famili hampir saja batal. Hari Rabu-Kamis kemarin grup BBM ex SMP berisik kasak-kusuk merencanakan reuni dadakan buat para personil di seputaran Jabodetabek. Maunya akan diadakan hari Sabtunya (Sabtu kemarin). Tapi karena memang terlalu mendadak banyak yang minta diundur ke Sabtu depan. Deal! Jadilah acara "piknik" saya terselamatkan. Ada 2 famili yang menjadi tujuan piknik kali ini. Yang 1 menjadi tujuan pertama untuk numpang makan siang. Yang 1 nya untuk numpang bubuk.

Kemarin hari Sabtu jam setengah  8 pagi sang driver klunuh-klunuh datang setelah berkali-kali ditelepon co-drivernya. Alasannya paten: telat bangun. Datang-datang bisik-bisik pada co-drivernya kalau ia belum sarapan. Ya sudah menunggu ia selesai sarapan dulu biar ia ndak pingsan gegara kelaparan saat nyetir. Sabar.. Sabaar.. Saya belum mau kehilangan calon mantu yang ngambek saya marahin gegara jamnya kebanyakan ngaret melulu. Jam 8 tet kami berangkat berempat. Sengaja pakai mobil kecil biar ada alasan duduk uyel-uyelan sama nyonya di jok belakang.


"Lewat jalur Cibubur saja ya pa?" co-driver kasih usulan.

Wis sakarepmu Nduk. Yang penting slamet sampai tujuan. Ndak pakai acara nyasar. Seperti biasa co-driver mengandalkan GPS di hape chinanya untuk memandu driver yang cukup buta Jakarta karena lahir & besar di Bandung.

Setelah sekitar 2 jam mengukur jalan plus macet-macetnya sampailah kami ke tempat tujuan. Ketika sampai di depan gerbang komplek yang kami tuju si Nduk sorak-sorak bergembira. Kami ndak jadi nyasar. Ampuh juga GPS nya hehe..

Sampai di rumah tujuan kami disambut dengan ramah. Disediakan cemilan & minuman yang bisa membuat kalap kalau ndak setengah mati menahan nafsu. Soalnya main coursenya benar-benar sesuai pesanan. Gado-gado lengkap dengan lontongnya yang memikat mata, lidah & rasa.

Sump*h ini gado-gado paling enak yang pernah saya rasakan! Gado-gado buatan almarhumah Ibu saya saja lewat (nyuwun gunging pangapunten Bu, tapi ini jujur). Kalau ndak ingat perut saya suka rewel pasti saya bisa masuk ke ronde kedua seperti si Nduk & calon mantu saya. Nyonya saya memang cuma habis sepiring tapi piringnya besar & munjung banget hehe..

Nyonya rumah kelihatannya senang sekali gado-gadonya "laku keras". Usut punya usut ternyata gado-gado memang andalannya untuk hidangan arisan. Sampai-sampai (kata pak tuan rumah) nyonya rumah "dipaksa" ikut arisan 2 lot dalam 1 periode gegara arisaners pada terpikat gado-gadonya.

Dengan perut masih mblendung kekenyangan kami kemudian pamit untuk menuju ke point berikutnya sekira sudah lewat jam 2 siang. Itu pun kami menenteng tas kertas besar berisi beberapa kotak bahan gado-gado siap campur & santap yang cukup untuk 3-5 orang, aneka "sisa" cemilan & tahu bakso. Titipan nyonya rumah untuk keluarga 1 nya lagi yang memang sudah wanti-wanti minta dibungkuskan.

Di tempat "piknik" berikutnya kami disambut meriah oleh tuan & nyonya rumah plus babies yang sungguh-sungguh seolah minta diculik untuk saya bawa pulang ke rumah saking imutnya. Nyonya rumah hampir jejingkrakan mendapat "parcel" pesanannya.

Selanjutnya driver & co-driver kami pamit pulang menjelang jam 4 sore . Ndak ikut menginap karena "banyak acara". Selanjutnya ya cuma acara santai. Puas rasanya bercanda, gendong-gendong & gelindingan bersama babies sementara nyonya-nyonya pada ngerumpi. Nyonya-nyonya ada bertiga: nyonya rumah, mama mertua nyonya rumah, nyonya saya. 3 generasi berbeda yang kompak! Tante saya dari generasi usia pertengahan 70-an, nyonya saya dari generasi usia akhir 40-an & nyonya rumah dari generasi usia 20-an (beda sedikit dengan Nduk). Entah apa yang dirumpikan. Kelihatannya asik sekali!

Sekitar jam 6 sore Nduk menelepon. "Kakak boleh nginep ndak?" (yang disebutnya "kakak" itu tunangannya)
Saya tanya, "Pakde ada di rumah ndak?"
"Ada," ia jawab.
"Pakde nginep juga apa mau pergi?"
Kedengaran ngang-ngung-ngang-ngung. Entah ia bicara sama siapa. Mungkin sama abang saya.
"Pakde nginep, ndak ada rencana pergi," ia jawab kemudian.
"Ya sudah Yan boleh nginep," putus saya.

Tapi malamnya saya telpon juga abang saya. Tanya betul ndak ia nginep di rumah saya. Abang saya langsung ngakak. Ia jawab panjang, "iyaa.."
Saya sambung dengan gerutuan, "tunggu saja sampai anakmu segede anakku ya!"
Lahdalah kok ngakaknya tambah kenceng!

Besoknya (tadi menjelang siang) angan-angan saya "touring" naik motor berdua nyonya keturutan juga. Pulang dari gereja saya pinjam motornya tuan rumah terus ngeplas ngukur jalan.

"Kalau nyasar gimana?" celetuk nyonya saya.
Tuan rumah langsung ngakak. "Tanya orang posisi daerah mana. Tinggal telepon nanti tajemput."
Ndak ada masalah! GPS juga ada. Maka acara mblasak pun dimulai.

Ternyata masih asik motoran berdua. Selalu asik. Apalagi tarikan motor 250 cc pinjaman ini enak juga meskipun "beda rasa" dengan punya saya yang sudah terlego (memang beda merk). Tanda dirawat dengan baik oleh pemiliknya. Sempat berhenti di pinggir jalan (entah dimana), minum es degan. Sudah saya niati "kalau perut mau ngamuk lagi ya wis ngamuko sakarep-karepmu". Segerr! Dan puji Tuhan, sampai detik ini perut saya adem ayem saja walaupun sempat kemasukan macam-macam.

Dari mblasak ke daerah antah berantah bisa juga kami pulang tanpa nyasar (berkat GPS). Ada rasa puas walaupun ndak jauh dari rumah tapi bisa juga merasakan "liburan" sejenak. Lepas sejenak dari rutinitas &  rumah tempat sehari-hari kami berkumpul & berteduh.

Jam 4 sore jemputan datang. Sesuai pesanan kali ini driver & co-drivernya datang bawa MPV saya. Sambil meluncur pulang saya tidur di belakang ngeloni guling (tempatnya ndak muat kalau harus ngeloni nyonya hehe..). Nyonya juga leyehan di jok tengah dengan sandaran jok dijeblakkan ke arah kaki saya. Sentosa!

Sampai di rumah sudah ditunggu si kembar & Emak. Abang saya sudah pulang ke Cilegon. Mata si kembar langsung lebar waktu tantenya mengeluarkan kotak berisi ayam rica-rica buatan Omanya. Ndak pakai lama ayam rica-rica itu sudah ndak ada bekasnya. Diserbu anak-anak berempat yang memang semego semua. Untung masih ada oleh-oleh lauk lain yang bisa dimakan Emak, nyonya & saya.

Kalau hati senang memang ndak berasa capenya. Tapi saya memang harus tetap jaga istirahat. Setidaknya saat ini pikiran saya sudah beristirahat dengan baik. Sekarang giliran fisik saya. Maka marilah kita bubuk..

Selamat malam.. Zz..zz..zz..

__________

(JP.31.01.2016.Chris Darmoatmojo)

Catatan:
Kaget juga melihat tampilan blog sudah berubah. Ndak childish lagi seperti biasanya. Terima kasih banyak buat si ganteng Domi & si cantik Thea yang sudah membuang waktu libur bersama papanya untuk mengobrak-abrik tampilan blog ini jadi lebih baik. Love you kids!