Kamis, 02 April 2015
Surrender
Sepotong hati berdiri di sudut hening. Mencoba mendengarkan bisikan tiap sisi dinding. Yang ada hanya desau angin menggelinding. Berkelebat bayang ranting kering. Lalu ia mencoba melihat dari jendela yang terpasung jeruji geming.
Ada seleret pelangi. Hijau rerumputan diselimuti embun pagi. Awan berarak bergulung menari. Orang-orang berdansa dan menyanyi. Dunia berpendar berwarna warni. Penuh cahaya seri.
Dibukanya pintu kalbu. Berharap ada yang menyapanya tapi hanya bias semu. Ia mencoba tersenyum tapi semuanya hanya membisu. Dan melangkah berlalu. Membiarkannya kembali terdiam kelu. Tanpa bisa berharap keindahan baru.
Lalu pintu kembali tertutup. Walau ada rasa hati yang meletup. Tapi semua pori sudah terkatup. Entah kapan akan terbias cahaya walaupun redup. Hening kembali melingkup. Dan sepotong hati itu kembali terdiam menelungkup.
Kategori:
Fiksi Putri

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tetep smangat mbak Putri!
BalasHapusMksh bnyak om Pical. Slmt menyambut Paskah. GBU
HapusSemangat....Senyum dan Tuhan Baik.
BalasHapusHu um Buk. Mksh..............
HapusJust wanna say: we'll keep you warm in our arms honey! Keep smiling then everything'll be OK.
BalasHapusKakaaaaaaaaaaakkkkkkkk aku kangen sm Quin. Ni td br inget klo kado ultah Quin msh numpuk dikost. Mksh bwt smuanya yah............. Salam bwt Om sm princess embul
Hapus