Kamis, 30 April 2015

See You Mba Ranti



Mba Ranti ini adalah seorang OG di kantor saya. Masih muda. Kira-kira seumuran Nduk Ayu. Sejak saya bergabung di sini saya banyak dibantu oleh Mba Ranti terutama soal menghangatkan bekal makan siang saya. Awal-awal dulu tiap jam 11 siang dia akan mengetuk pintu kantor saya, ambil bekal saya untuk dihangatkan di pantry. Tapi belakangan ketika saya mulai makin sibuk & terkadang sampai waktunya makan siang saya ndak ada di kantor, Mba Ranti menyiasati dengan ambil bekal saya pagi-pagi sambil antar minum begitu saya datang.

Pernah suatu ketika saya kaget ketika buka bekal saya saat makan siang. Tumben ada tambahan tongkol balado yang cukup menggiurkan. Ndak salah ini? Ketika saya telepon Simbok dengan tegas dia bilang ndak memasukkan tongkol balado ke dalam menu saya. Jelas itu pantangan kelas dewa. Bukan ikannya tapi cabenya. Ndak mau ambil resiko saya sisihkan saja lauk nyasar yang satu itu.

Ndak lama Mba Ranti datang bawakan saya air putih (saya biasa makan di dalam kantor sambil mengerjakan ini-itu). Ketika saya tanyakan soal tongkol balado itu dia akhirnya jawab sambil nyengir: “Iya saya yang sengaja beli buat bapak soalnya saya kasian lihat bapak tiap hari cuma makan sama sayur bening dan baceman.” Sampai di sini saya hampir ndak bisa ngomong. Terpaksa kemudian saya jelaskan kenapa saya sampai bela-belain bawa bekal dari rumah “cuma makanan seperti itu”.  Akhirnya si tongkol balado yang masih perawan itu saya kembalikan lagi ke Mba Ranti.

Mba Ranti juga yang pernah berjasa cari pertolongan dari rekan-rekan saya yang lain ketika saya pernah hampir kolaps di dalam kantor menjelang waktu makan siang. Saya ndak bisa bayangkan nasib saya kalau ndak ada Mba Ranti itu.

Siang ini tadi sambil mengantarkan bekal makan siang saya, dia pamitan sambil menangis. Mulai besok ndak akan kerja lagi di kantor kami karena mau pulang ke Mojokerto. Minggu depan dia nikah. Sedih juga saya.. Apalagi kalau lihat dia saya seperti melihat si Nduk.

Kelihatannya klise sekali kalau saya hanya bisa berharap ke depannya dia bisa hidup lebih baik dan berbahagia. Bagaimanapun dia sudah banyak berjasa pada saya selama hampir setahun ini.

Mba Ranti selamat menjelang hidup baru. Semoga lain kali kita masih bisa bertemu lagi. 
See you..

__________

(PR.30.04.2015.Chris D.a)

4 komentar:

Komen boleh aja, boleh banget sih! Tapi yang sopan yah.........