“Bisakah aku menitipkan ia padamu?”
“Saya .. ..”
“Kau mencintainya?”
“Sangat!”
“Lalu kenapa ragu-ragu?”
“Saya takut mengecewakan Bapak.”
“Tidak takut mengecewakan putriku?”
“Kalau saya mengecewakan ia berarti saya mengecewakan Bapak.”
“Nah itu kau tahu. Jadi jangan kecewakan ia. Aku akan mengatakan hal yang sama padanya,
supaya ia juga tak mengecewakanmu.”
“.. ..”
“Jadi bagaimana?”
“Apakah Bapak mempercayai saya?”
“Kalau aku tidak percaya maka aku tak akan bertanya.”
“Kalau begitu.. ya. Saya bersedia.”
“Kalau kau menyakitinya kau tahu siapa yang pertama akan menghadapimu?”
“Ya. Saya tahu, dan tak akan membiarkan hal itu terjadi.”
Keduanya bertatapan, mengukur kekuatan. Dan seulas senyum terkembang.
“Terima kasih Nak.”
“Sama-sama Pak. Terima kasih sudah mempercayai saya. Kelak saya mungkin
akan berbuat sama seperti Bapak.”
Semoga tak salah pilih, dan membiarkan waktu akan membuktikannya.
__________
(PR.12.11.2015.Chris
D.a)
Duh...yang mau punya mantu...
BalasHapusSemoga lancar segalanya dan memang dia yang dipilih Tuhan buat dititipin sang putri...
Haha.. Trm kasih mba. Salam..
HapusDua lelaki yang WOW :)
BalasHapusWow kacaunya mba? Haha.. Trm kasih..
Hapus